Tuesday, February 22, 2011

ASIX Untuk Daneka

Saat ini umur Daneka memang baru 5 bulan 1 minggu ( 21 minggu ), namun saat ini sudah saatnya mempersiapkan segalas sesuatu tentang ASI, persiapannya mulai dari botol kaca ASI, cara menyiapkan asi dan bagaimana cara penyimpanannya, Berikut ini contoh botol ASI, untuk di simpan di freezer dan lemari pendingin.





Atau jika Freezer atau ruang penyimpanan ASI terbatas, kita bisa menggunakan plastik ASI, seperti berikut ini



SEBERAPA TAHANKAH ASI JIKA DISIMPAN DALAM BOTOL KACA ASI

BERAPA LAMA ASI HASIL POMPA/PERAS BISA DISIMPAN PADA SUHU RUANG?
Jika ruangan tidak ber-AC, disarankan tidak lebih dari 4 jam
Jika ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam

BERAPA LAMA ASI HASIL POMPA/PERAS BISA DISIMPAN PADA SUHU LEMARI ES?
Jika Ibu mengetahui bahwa dalam 4 jam ke depan ASI hasil pompa/peras tidak akan diberikan pada bayi, maka segeralah simpan di lemari es. ASI ini bias bertahan sampai 8 (delapan) hari dalam suhu lemari es, jika ditempatkandalam compartment yang terpisah dari bahan makanan lain yg ada di lemari es tsb.Jika lemari es Ibu kebetulan tidak memiliki compartment terpisah untuk menyimpan botol ASI hasil pompa/perasan, maka sebaiknya ASI tersebut jangan disimpan lebih dari 3 x 24 jam.Ibu juga dapat "membuat" compartment terpisah dengan cara menempatkan botol ASI dalam container plastik yang tentunya dibersihkan terlebih dahulu dengan baik.

BERAPA LAMA ASI HASIL POMPA/PERAS BISA DISIMPAN PADA SUHU FREEZER?
ASI hasil pompa/perasan dapat disimpan dalam freezer biasa sampai 3(bulan) lamanya. Namun Ibu jangan menyimpan ASI ini di bagian pintu freezer, karena bagian ini yang mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar.Jika Ibu kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah(biasanya disebut deep freezer) yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka ASI hasil pompa/perasan bahkan dapat disimpan sampai dengan 6 (enam) bulan di dalamnya.



CARA MENYIMPAN ASI DENGAN BAIK DAN HIGIENIS
  1. Simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu. Botol yang paling baik sebetulnya adalah yang terbuat dari gelas/beling,namun jika terpaksa menggunakan botol plastik, pastikanlah bahwa plastiknya cukup kuat (tidak meleleh jika direndam dalam air panas)
  2. Jangan pakai botol susu yang berwarna / bergambar, karena ada kemungkinan catnya meleleh jika terkena panas
  3. Jangan lupa bubuhkan label setiap kali Ibu akan menyimpan botol ASI,dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa/peras
  4. Simpan ASI di dalam botol yang tertutup rapat (jangan ditutup dengan dot,karena masih ada peluang untuk berinteraksi dengan udara)
  5. Jika dalam satu hari Ibu memompa/memeras ASI beberapa kali, bisa saja Ibu menggabungkan hasil pompa/perasan tsb dalam botol yang sama,dengan catatan bahwa suhu tempat botol disimpan stabil,antara 0 s/d 15 derajat Celcius). Penggabungan hasil simpanan ini bisa dilakukan asalkan jangka waktu pemompaan/pemerasan pertama s/d terakhir tidak lebih dari 24 jam

TIPS DAN TRIKS PEMBERIAN ASI HASIL PENYIMPANAN UNTUK BABY
  1. Panaskan ASI dengan cara:
    (a) membiarkan botol dialiri air panas (bukan mendidih) yang keluar dari keran ATAU
    (b) merendam botol di dalam baskom / mangkuk yang berisi air panas (bukan mendidih)
  2. Jangan sekali-sekali memanaskan botol dengan cara mendidihkannya dalam panci, menggunakan microwave atau alat pemanas lainnya (kecuali yang memang di-design untuk memanaskan botol berisi simpanan ASI)
  3. Ibu tentunya mengetahui berapa banyak bayi Ibu biasanya sekali meminum ASI. Sesuaikanlah jumlah susu yang dipanaskan dengan kebiasaan tsb.Misalnya dalam satu botol Ibu menyimpan sebanyak 180 cc ASI tetapi bayi Ibu biasanya hanya meminum 80, jangan langsung dipanaskan semua. INGATbahwa susu yang sudah dipanaskan tidak bisa disimpan lagi!

Menggendong...

Manfaat Menggendong Bayi


Gaya pengasuhan menggendong atau babywearing tercetus dari secarik kain sederhana yang digunakan untuk menggendong bayi. Tak hanya jalinan kelekatan saja yang dihasilkan dari menggendong, namun ada berbagai manfaat yang muncul dari kegiatan menggendong bayi. 

Untuk bayi :

Menenangkan. Anda dan bayi bergerak dan beraktivitas bersama. Buah hati Anda akan mendengar suara Anda ketika Anda berbicara dengan orang lain. Ia ikut merasakan emosi Anda, dan yakin Anda memberinya rasa aman serta nyaman. Keadaan ini membuat ia tak punya alasan untuk rewel karena ia masih menempel pada ibunya. 

Mengajarkan bayi bergembira. Umumnya bayi tidak ingin sendirian saat terjaga. Ia butuh seseorang berada di dekatnya. Ketika dalam kandungan, bayi setiap saat mendengar suara Anda dan belaian tangan Anda. Ketika menggendong, Anda menciptakan langkah-langkah berirama, mengajaknya tersenyum, mengajaknya ngobrol. Itu semua merupakan cara mengajarkan bayi bergembira.

Menstimulasi sistem keseimbangan. Sistem keseimbangan terletak di bagian dalam telinga, yang bekerja sebagai sensor keseimbangan tubuh. Stimulasi saat Anda melakukan gerakan lembut pada saat menggendong seperti mengusap atau membelai bayi, membantu bayi untuk bernapas sehingga sistem keseimbangan tumbuh dengan lebih baik. Sistem keseimbangan yang baik dapat meningkatkan kemampuan motorik.

Mengajarkan tentang dunia. Bayi ikut melihat apa yang Anda lihat saat ia dalam gendongan. Ia diajak untuk siap berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam dekapan Anda, bayi dapat melihat dan mengamati kejadian di sekitarnya dengan perasaan aman. Ketika ia melihat ekspresi Anda, ia juga belajar tentang emosi.
Belajar bicara. Bayi yang sering digendong punya keterampilan bicara lebih baik. Sebab bayi sudah memerhatikan dan menyimak percakapan Anda. Bahkan bayi bisa merasa ikut diajak bicara, karena posisi bayi berada dalam level mata dan suara yang jaraknya cukup dekat dengan Anda.

Untuk Anda:

Mudah disusui. Perangkat “Baby B” Babywearing dan Breastfeeding saling mendukung dalam manfaat yang satu ini. Saat menggendong, memudahkan Anda untuk menyusui bayi. Anda juga dapat memberikan posisi nyaman untuk bayi menyusu, dibandingkan bila ia hanya tidur di atas tempat tidur.

Sambil bekerja. Menggendong bayi dapat membuat kehidupan Anda menjadi lebih mudah. Anda tak harus menunggui bayi di kamar sepanjang hari. Menggendong bayi dapat membebaskan Anda untuk tetap beraktivitas. Saat ia terjaga dari tidurnya, Anda bisa segera mengajaknya ngobrol.

Anda lebih perhatian. Posisi bayi di pelukan Anda yang dekat dengan pandangan Anda menjadikan Anda menjadi lebih memerhatikan gerak-gerik bayi. Keamanan dan kenyamanan bayi lebih mudah Anda rasakan. Anda pun jadi lebih mengenal kebiasan buah hati Anda. Anda belajar untuk peka dan merespon bayi dengan tepat.

Mudah ditidurkan. Bila bayi sulit tidur, menggendong bisa jadi langkah selanjutnya setelah Anda yakin popoknya kering dan perutnya kenyang. Menggendong bisa jadi cara untuk menidurkan bayi dengan lebih mudah, diiringi nursery rhymes. Alunan musik, suara merdu Anda ditambah ayunan lembut adalah ramuan ampuh untuk menidurkan bayi. Bayi pun tidur lebih nyaman dan lama.

Praktis bepergian. Sebentar atau lama tak jadi soal, sebab Anda tinggal ambil gendongan dan si kecil pun nyaman keluar rumah bersama Anda.


Manfaat Menggendong Bayi (sumber : ayahbunda.co.id)


Menggendong, Bagian penting dalam pengasuhan bayi.

Percaya atau tidak, menggendong adalah bentuk dukungan untuk si buah hati.

Menggendong merupakan salah satu bagian penting dalam pengasuhan anak. Menurut dr. William Sears, dokter anak yang sangat berpengalaman soal pengasuhan anak, menggendong adalah salah satu perangkat dari Attachment Parenting, yaitu gaya pengasuhan anak yang lebih dari sekadar menerapkan aturan-aturan yang super ketat. Metode pengasuhan Attachment Parenting terkenal dengan penggunaan tujuh perangkat “Baby B”, yaitu: 

Birthbonding (ikatan lahir/keterikatan).
Breastfeeding (menyusui).
Babywearing (menggendong bayi).
Balance (keseimbangan).
Bedding close to baby (tidur berdekatan dengan bayi).
Belief in the signal value of baby’s cry (percaya pada nilai sinyal tangisan bayi).
Beware of the baby trainers (waspada terhadap para pelatih bayi).
Dengan tujuh “Baby B”, Anda dapat belajar membaca tanda-tanda dari bayi dan bagaimana meresponnya dengan tepat.
Gaya pengasuhan ini sebenarnya bukan hal baru. Dalam hal menggendong bayi, setiap suku punya alat menggendong yang khas, yang memungkinkan bayi diajak beraktivitas sesuai kebutuhan hidup budaya setempat. Jadi bisa dikatakan setiap ibu baru punya insting untuk menggendong bayi, karenanya belajar menggendong bayi tak butuh waktu lama. Sayangnya budaya menggendong bayi cenderung ditinggalkan dengan berbagai alasan, yang kadang tidak masuk akal. Seperti bayi menjadi “bau tangan” atau bayi jadi senang digendong, sehingga tidak mau ditaruh. Pendapat lain yang ekstrem, bahwa bayi yang selalu digendong atau didekap akan tumbuh menjadi bayi yang rewel, cengeng, selalu mencari perhatian, tidak mandiri dan manja. 

Itu semua Tidak Benar! Karena menggendong merupakan bagian dari “handling the baby with love”. Tak ada istilah “bau tangan” atau bayi jadi rewel, yang terjadi malah sebaliknya. Bayi yang sering digendong menjadi lebih bahagia karena ada jalinan kelekatan dengan ibunya.

sumber : ayahbunda.co.id




Mengapa Menggendong itu Mampu Mencerdaskan Anak?

Ketika Mbah Surip mengatakan, bahwa lagu hitsnya “Tak Gendong” itu mengandung pesan filosofis tentang prinsip kegotongroyongan dan tolong-menolong, sesungguhnya Mbah Surip patut diacungi dua jempol atas pemikirannya yang fundamental dan sosialistis itu. 

Dan tepat pula ketika di dalam lagu tersebut, kakek berambut gimbal itu menyinggung soal sebuah sensasi rasa ketika seseorang sedang digendong: enak dong! mantap toh! Begitu kata Mbah Surip. Nah, artikel pendek ini pun mencoba mengurai sedikit tentang arti penting perkara “gendong-menggendong” itu, terutama dikaitkan aktifitas menggendong anak, baik bayi maupun balita. 

Ketika aktifitas menggendong kita terapkan pada bayi dan balita kita, maka sesungguhnya aktifitas itu tak sekedar menciptakan sensasi rasa pada anak yang digendong seperti disebutkan Mbah Surip dalam lagunya itu. Namun lebih jauh dari itu. 

Sejauh ini, aktifitas menggendong bayi merupakan salah satu seni merawat anak yang boleh jadi keberadaannya setua peradaban manusia. Meskipun belum ada studi yang khusus mengupas tentang sejarah menggendong anak dari masa ke masa, namun sepertinya manusia-manusia penghuni pertama jagad ini telah menggendong keturunanan mereka dalam proses perawatan dan pengasuhannya sehari-hari. Dan tampaknya, menggendong anak memang sejenis insting paling purba dari orang tua dalam konteks pengasuhan terhadap anaknya. 

Hasrat orang tua untuk menggendong anaknya, sepertinya merupakan sebuah “desain” khusus dari Tuhan. Artinya, ia sebentuk naluri alamiah pemberian Tuhan yang melekat, yang akan dijadikan sebagai salah satu modal dasar bagi manusia untuk mengaktualisasikan perasaan kasih sayang kepada sang buah hatinya. Jika toh memang demikian, menjadi sangat sulit dipahami jika ternyata ada orang tua mengaku sayang pada anaknya, namun jarang, atau malah tak pernah sekalipun menggendongnya. 

Sejalan dengan pemikiran Mbah Surip, sebenarnya setiap anak sangat menikmati saat-saaat digendong. Mendapati diri saat digendong itu laksana duduk di atas awan. Mungkin bagi bayi dan balita, sensasi digendong itu mengingatkannya pada kondisi “tanpa gravitasi”—mengambang sempurna dalam “lautan” air ketuban—ketika dirinya masih berupa janin di dalam rahim sang ibu,. 

Bukan hanya bayi saja, anak yang agak lebih besar seringkali pula minta digendong. Dalam intensitas permintaan yang jauh lebih rendah, adakalanya salah satu pihak dari pasangan dewasa juga minta digendong. Sehingga jangan lantas para suami merasa aneh atau riskan, jika tiba-tiba istrinya dengan manja meminta untuk digendong.

Bagi anak-anak yang agak sedikit sudah dewasa, biasanya mereka menyukai digendong di pundak (gendong belakang). Namun seiring bertambahnya usia anak, dan seiring makin banyak aktivitas yang mampu dilakukannya secara mandiri, biasanya seorang anak merasa malu jika digendong. 

Menggendong anak bisa dilakukan dengan beragam cara atau gaya. Namun semua cara itu mengarah pada satu tujuan: melekatkan bayi atau balita ke dalam buaian orang tua maupun para pengasuhnya yang lain. 

Cara menggendong paling otentik adalah dengan "tangan kosong". Menggendong dengan alat bantu, semisal kain, muncul belakangan. Seiring perkembangan modern, insting orang tua untuk menggendong bayinya pun akhirnya "dilirik" secara cerdik oleh pihak industri garmen dan mode. Mereka kini menyediakan beragam jenis alat gendongan, dengan beragam variasi, gaya bahkan fungsi khususnya. 

Lantas, apa kaitan antara digendong dengan kecerdasan anak? Atau dengan kata lain, bagaimana penjelasannya, bahwa menggendong anak itu menjadi salah satu bagian dari upaya melejitkan potensi kecerdasan anak? Berikut ini setidaknya beberapa penjelasan untuk hal itu:

Dengan digendong, akan membuat bayi semakin jarang menangis. Dengan begitu, akan semakin banyak waktu dan tenaga digunakan oleh dirinya untuk proses tumbuh-kembangnya lebih lanjut. Sehingga proses pembelajaran terhadap diirinya pun akan jauh semakin optimal.

Dengan digendong, secara neurologis membuat bayi berada pada posisi yang memungkinkannya bergerak, dan merespon dekapan yang diterimanya. Misalnya dengan memegang tangan atau pundak penggendongnya. 

Jika respon-respon itu terakumulasi, akan menjadi bekal bagi perkembangan kecerdasan kinestetiknya lebih lanjut. (Tentang soal terkait aktifitas gerak (kinestetik) pada anak, lihat artikel yang saya publish sebelumnya berjudul “Mengapa Bergerak itu Mencerdaskan Bagi Bayi dan Balita?)

Dengan digendong, membuat bayi semakin banyak berinteraksi dengan lingkungannya. Ini berarti pula akan semakin kaya rangsangan yang "tertangkap" oleh sistem inderanya. Sehingga koneksi-koneksi baru dalam jaringan neuronnya pun lebih cepat terbentuk, ketimbang bayi yang lebih banyak digeletakkan di tempat tidur oleh orang tuanya, yang membuat sang bayi lebih banyak melotot hampa ke arah atap. 

Dan bayi yang digendong, akan jauh lebih memiliki kepekaan penglihatan (visual), selain kepekaan sistem pendengarannya (auditif) akan lebih baik pula ketimbang si “anak kasur”.

Dengan digendong, bayi akan belajar terlibat pada aktifitas yang dilakukan pengasuhnya. Bayi pun akan peka pada apa yang dikatakan pengasuhnya saat mengendongnya. Semua pengalaman itu laksana himpunan cuplikan film-film pendek yang turut dibintanginya. "Film-film" itu disimpan di dalam memori otaknya.
Pada kesempatan lain ia akan mencoba "menyetel" ulang film-film itu, lagi dan lagi. Hingga akhirnya pemahamannya menjadi lebih baik tentang segala hal yang telah disimpan di dalam otaknya.

Dengan digendong, bayi punya kebebasan memilih tentang apa yang ingin maupun tak ingin dilihatnya. Bila ada yang ingin dilihatnya, perhatiannya pun akan terfokus ke sana. Dan bila ia tak ingin melihat, dengan mudah ia pun memalingkan pandangannya. Kemampuannya memilih fokus perhatian, merupakan salah satu landasan bagi proses belajarnya yang efektif. Dan secara tak langsung, bisa jadi hal ini adalah sebentuk upaya penanaman “pelajaran demokrasi” sedini mungkin bagi sang buah hati.

Jadi ilmu menggendong merupakan sejenis “intuitive parenting” yang sesuai (compatible) dengan kebutuhan keluarga modern untuk menciptakan generasi baru yang cerdas di kemudian hari. Ia merupakan warisan masa lalu yang takkan pernah lekang oleh jaman. Bahkan sesungguhnya dalam aktifitas menggendong anak, terkandung sebuah visi keluarga yang jauh ke depan. 

Nah, mengingat besarnya manfaat menggendong anak, maka janganlah orang tua ragu untuk melakukannya. Gendonglah anak anda setiap ada kesempatan, dengan segenap curahan cinta dan kasih sayang Anda terhadapnya. Namun untuk bagi bayi baru, Anda tetap harus hati-hati melakukannya. Dan selamat mengendong-ria para pasangan muda sahabat Komunitas Bintang Kecil.

Sumber : nanang djamaludin, Komunitas Bintang Kecil



Dari Artikel di atas, kita mendapat informasi bahwa menggendong bayi amatlah penting, dan semua bayi wajib mendapatkan fasilitas universitas pangkuan (di pangku dan di gendong ibu), namun kadar menggendong pun harus kita pahami dan cermati, tidak harus sesering mungkin, efek bayi yang terus menerus di gendong akan menyebabkan bayi tidak dapat bergerak bebas, akan lebih manja, tidak mandiri, terlebih bayi tdk mau tidur di tempat tidurnya, karna terbiasa di gendong. maka sebagai orang tua kita wajib memahami berapa lama kadar waktunya untuk menggendong anak. dan sebaiknya yang menggendong anak adalah orang tua (klrg) bukan baby sitter, karena hubungan emosional dan kasih sayang dapat terbentuk mulai dari menggendong.

Monday, February 21, 2011

Buku Cara Baru Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan



Buku ini karya F.Rene Van de Carr, M.D.
Marc Lehrer, Ph.D.

Kemarin, tepatnya tgl 20 februari 2011.. kami berkunjung kerumah mertua di depok, ini memang jadwal ritual rutin kami, di week end selalu dihabiskan disana, karena suami setiap sabtu ada kegiatan bermain basket dengan teman2 SMU nya, tekad mereka meratakan perut, meludeskan lemak2 yang sudah menumpuk selama semiggu, melatih otot2 yang pensiun karena penatnya pekerjaan, plus silaturahmi. Nahhhhh.. ketika di bumer, hari itu ada adiknya suami, bernama lita, kami selama ini memang kagum padanya, selain pintar, cerdas, baik hati, rendah hati. dan dia dengan baik hati nya bertanya padaku, "mba ikka sekarang sudah berapa bulan?, sudah gerak-gerak yaa?, ita punya buku bagus buat kehamilan (sambil dia bergegas ke kamarnya mengambilkan buku ini pada ku)", makasih yaa lita, shut ku, dengan wajah penasaran bergegas aku membacanyaa...

baru di lihat covernya sudah menarik,terlebih aku baca sedikit dalamnya.. wow ini benar2 panduan untuk kehamilan, dan mendidik anak sejak dlm kandungan, jadi jika kita mengajari anak sejak umur 1 bulan (sudah lahir), maka kita telat 9 bulan untuk mengoptimalkan potensi perkembangan otaknya.

Bagaimana menjalin komunikasi yang hangat dengan janin anda
Bagaimana membacakan dan mengarang cerita untuk janin
Bagaimana mengajarkan angka, ucapan, musik secara menyenangkan
Bagaimana mengajarkan kata-kata dengan sentuhan, tepukan, ketukan, dan belaian
Bagaimana mengatur pola makan yang sehat selama kehamilan
Bagaimana menciptakan lingkungan yang sehat (air, udara,temperatur,musik, cahaya)
Bagaimana mengatur aktifitas fisik dan olahraga selama kehamilan
Bagaimana mengurangi stress dan tekanan selama kehamilan, termasuk pada saat mengidam
Bagaimana melakukan latihan persalinan
Bagaimana mengatur latihan pralahir dari minggu ke minggu?

semua keterangannya ada di buku ini, berikut ini sedikit artikel tentang isi dari buku tersebut


Bayi Belajar Sejak Dalam Kandungan

Bayi Belajar Sejak Dalam Kandungan
APAKAH anak dalam kandungan benar-benar dapat belajar atau mempelajari kata-kata yang diucapkan oleh sang pendidik atau orang tuanya? Seperti yang dikatakan oleh F. Rene Van de Carr, M.D. Jawabannya ?ya?, tetapi tidak dengan cara seperti orang dewasa. Jika ia mempelajari sebuah kata-kata, maka ia dapat mengulanginya, mengenalinya dalam tulisan, memodifikasinya agar ia dapat berbicara dengan baik dan benar, dan menggunakannya dalam kalimat.

Proses pemikiran ini menunjukkan bahwa ia memahami kata-kata tersebut. Lain halnya dengan anak dalam kandungan, cara belajarnya jauh lebih mendasar. Ketika orang tuanya (khususnya sang Ibu) mengajarkan kata-kata kepada bayi dalam kandungannya, ia hanya mendengarkan bunyinya sambil mengalami sensasi tertentu. Misalnya, tatkala si Ibu mengatakan ?tepuk?, anak dalam kandungan mendengar bunyi ?t-e-p-u- dan k?, karena pada saat yang bersamaan si ibu menepuk perutnya. Kombinasi bunyi dan pengalaman ini memberi kesempatan bagi anak dalam kandungan untuk belajar memahami hubungan tentang bunyi dan sensasi pada tingkat pengenalan praverbal. 

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dalam bidang perkembangan pralahir menunjukan bahwa selama berada dalam rahim, anak dapat belajar, merasa, dan mengetahui perbedaan antara gelap dan terang. Pada saat kandungan itu telah berusia lima bulan?setara dengan 20 minggu, kemampuan anak dalam kandungan untuk merasakan stimulus telah berkembang dengan cukup baik sehingga proses pendidikan dan belajar dapat dimulai atau dilakukan. 

Kemudian, para ilmuwan bidang pendidikan anak dalam kandungan juga telah banyak melakukan riset baru dan riset ulang secara kontinu dengan membuat langkah-langkah dan metode baru mengenai praktek pendidikan pralahir. Mereka telah menemukan banyak hal, mengenai keistimewaan pendidikan pralahir ini, diantaranya adalah: peningkatan kecerdasan otak bayi, keyakinan lestari pada diri anak saat tumbuh dan berkembang dewasa nanti, keseimbangan komunikasi lebih baik antara anak (yang telah mengikuti program pendidikan pralahir) dengan orang tuanya, anggota keluarganya dan atau dengan lingkungannya dibanding dengan teman-temanya yang tidak mengikuti program pendidikan pralahir. 

Berikut ini beberapa laporan yang sangat menggembirakan?bagi dunia pendidikan anak khususnya?dari F. Rene Van de Carr, M.D. dan Marc Lehrer, Ph.D. bahwa The American Association of The Advancement of Science pada tahun 1996 telah merangkum hasil penelitian sejumlah ilmuwan dalam bidang stimulasi pralahir dan bayi, antara lain sebagai berikut.

  1. Dr. Craig dari University of Al-abama menunjukkan bahwa program-program stimulasi dini meningkatkan nilai tes kecerdasan dalam pelajaran utama pada semua anak yang diteliti dari masa bayi hingga usia 15 tahun. Anak-anak tersebut mencapai kecerdasan 15 hingga 30 persen lebih tinggi.
  2. Dr. Marion Cleves Diamond dari University of California, Berkley, AS melakukan eksperimen bertahun-tahun dan mendapatkan hasil yang sama berulang-ulang bahwa tikus yang diberi stimulasi tidak hanya mengembangkan pencabangan sel otak lebih banyak dan daerah kortikal otak yang tebal, tetapi juga lebih cerdas dan lebih terampil bersosialisasi dengan tikus-tikus lain.

Selain itu, menurut F. Rene Van de Carr, dkk.. bahwa The Prenatal Enrichment Unit di Hua Chiew General Hospital, di Bangkok Thailand, yang dipimpin Dr. C. Panthuraamphorn, telah melakukan penelitian yang sama terhadap bayi pralahir, dan hasilnya disimpulkan bahwa bayi yang diberi stimulasi pralahir cepat mahir bicara, menirukan suara, menyebutkan kata pertama, tersenyum secara spontan, mampu menoleh ke arah suara orang tuanya, lebih tanggap terhadap musik, dan juga mengembangkan pola sosial lebih baik saat ia dewasa. 

F. Rene Van de Carr, M.D., dkk.. telah lama melakukan penelitian ini, kurang lebih sejak 22 tahun yang lalu. Menurut pandangannya, penelitian tersebut menunjukkan beberapa hal berikut ini pada bayi-bayi yang mendapatkan stimulasi pralahir.

  1. Tampaknya ada suatu masa kritis dalam perkembangan bayi yang dimulai pada sekitar usia lima bulan sebelum dilahirkan dan berlanjut hingga dua tahun ketika stimulasi otak dan latihan-latihan intelektual dapat meningkatkan kemampuan bayi.
  2. Stimulasi pralahir dapat membantu mengembangkan orientasi dan keefektifan bayi dalam mengatasi dunia luar setelah ia dilahirkan.
  3. Bayi-bayi yang mendapatkan stimulasi pralahir dapat lebih mampu mengontrol gerakan-gerakan mereka. Selain itu, mereka juga lebih siap menjelajahi dan mempelajari lingkungan setelah dilahirkan.
  4. Para orang tua yang telah berpartisipasi dalam program pendidikan pralahir menggambarkan anak mereka lebih tenang, waspada, dan bahagia.

Sebenarnya, keistimewaan-keistimewaan pendidikan anak dalam kandungan (anak pralahir) merupakan hasil dari sebuah proses yang sistematis dengan merangkaikan langkah, metode dan materi yang dipakai oleh orang tuanya dalam melakukan pendidikan (stimulasi edukatif) dan orientasi serta tujuan ke mana keduanya mengarah dan mendidik.  Bahkan dalam Islam, pendidikan pralahir ini hendaklah dimulai sejak awal pembuahan (proses nuthfah). Artinya, seorang yang menginginkan seorang anak yang pintar, cerdas, terampil dan berkepribadian baik (saleh/salehah), ia harus mempersiapkan perangkat utama dan pendukungnya terlebih dahulu.  

Adapun persiapan yang perlu dilakukan adalah memulai dan melakukan hubungan biologis secara sah dan baik, serta berdoa kepada Allah swt. agar perbuatannya tidak diganggu setan dan sia-sia. Selain itu, menggantungkan permohonan hanya kepada Allah semata agar dikaruniai seorang anak yang shaleh. Kemudian setelah adanya proses nuthfah, atas kehendak Allah proses tersebut berlanjut menjadi mudhghah. Pada fase inilah tampak jelas adanya kehidupan seorang anak dalam rahim. Oleh karena itu, orang tuanya?khususnya sang ibu?harus memperlakukannya dengan baik.  

Perlakuan yang baik itu di antaranya memberikan pelayanan yang tepat terhadap anaknya yang masih dalam kandungan, tidak melakukan tindakan-tindakan kekerasan yang menimbulkan dampak negatif (baik fisik maupun psikis) terhadap anak dalam kandungan, karena hal tersebut sangat berbahaya, seperti yang diisyaratkan oleh Nabi Muhammad saw. dalam sabdanya, 

?Anak yang celaka adalah anak yang telah mendapatkan kesempitan di masa dalam perut ibunya.? (HR Imam Muslim dari Abdullah Ibn Mas?ud) 

Pelayanan yang sangat baik untuk masa anak dalam kandungan adalah memberikan stimulus pendidikan, yang akan bermanfaat tidak saja pada perkembangan fisik, pertumbuhan mental (psikis) tetapi juga meningkatkan kecerdasan otak dan sensitifikasi emosional positif sang anak yang berada di dalam kandungan. 

Praktek memberikan stimulus pendidikan anak dalam kandungan telah dilakukan jauh sebelum teori dan praktek di atas dikembangkan. Konon, Nabi Zakaria telah memberikan stimulasi pendidikan pada anak pralahir yaitu anak yang dikandung oleh istrinya, sebagaimana diisyaratkan dalam Al-Qur`an al-Karim surah Maryam (19) ayat 10?11. Di dalamnya dijelaskan bahwa pelayanan stimulasi pendidikan yang dilakukan oleh Nabi Zakaria telah membuahkan hasil yang yang bagus, yakni anak yang memiliki kecerdasan tinggi dalam memahami hukum-hukum Allah. Selain itu digambarkan pula bahwa anak yang dikaruniai itu adalah sosok yang terampil dalam melaksanakan titah Allah, memiliki fisik yang kuat, sekaligus seorang anak yang sangat berbakti kepada orang tuanya, sebagaimana diisyaratkan pada kelanjutan ayat 12?15 masih dalam surah yang sama. Bahkan, kemudian anak tersebut dipercaya dijadikan pewaris tunggal orang tuanya yakni tugas kenabian. Subhanallah. 

Begitu juga dengan Nabi Adam a.s. tatkala istrinya Hawa, mengandung anak pertamanya dan pada tahapan kandungan yang masih ringan, ia merasa biasa saja berjalan seperti sedia kala, merasa tidak ada beban. Namun, tatkala usia kandungan itu bertambah yang ditandai dengan perut yang terus membesar di situlah ia merasakan kepayahan dan keberatan. Saat itulah, Siti Hawa dengan sedih mengadu kepada suaminya, Nabi Adam a.s. tentang keadaan perutnya yang kian hari kian besar yang membuatnya dari hari ke hari merasa makin payah. Kondisi ini membuat Adam a.s. beserta istrinya bersama-sama memohon kepada Allah dengan sebuah doa yang sangat filosofis yaitu,?... Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.? (al-A?raaf: 189)  

Ini adalah suatu praktek pendidikan anak dalam kandungan yang dilakukan secara bersama antara suami dan istri dengan kesamaan visi dan misi yaitu orientasi pendidikan yang bersumber pada motivasi untuk memurnikan keesaan Allah semata. Sebuah kondisi yang membuahkan keridhaan Allah sehingga dengan curahan rahmat-Nya keberkahan pun mengalir mengiringi laju bahtera rumah tangga tersebut.  

?Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka, setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata, ?Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur.?? (al-A?raaf : 189) Sumber: namaislami.com



Friday, February 18, 2011

Tentang Nizar

Nizar.. 
Nama yg indah pertama kali ku mendengarnya
hingga saat ini makin indah..

Mengingat pertemuan kita dahulu, amat sangat indah, kejutan, tak diduga, maka terjadilah
Saat itu, usiaku 26 tahun, untuk seorang wanita terbilang sdh cukup untuk menikah, terlebih aku anak pertama, saat itu semua rata2 temanku sudah menikah, bahkan memiliki anak, namun aku? belum kunjung juga punya calon pendamping hidup, bahkan pacar..

Suatu hari sahabat ku mengenalkanku pada beberapa sosok pria, yang akan di jadikan kandidat, optimis saja, segala penjuru ku tempuh tuk mencari si belahan jiwa, namun tak satupun memikat hati, sahabatku ini bernama Iffi, dia sudah menikah (saat itu) belum mempunyai anak, skr sudah melahirkan. mulai dari aku di kenalkan pada seorang teman suaminya, meski hanya via telephone, aku sudah bisa mendeteksi bahwa tujuan hidupku bukan bersama dia, visi misi kami pun berbeda, iffi tak lelah mengenalkan ku pada teman2nya (promosi bahasa marketingnya), suatu ketika aku lelah, aku bilang ke iffi, "Fi, gak udah di paksa deh, kayaknya belum jodoh deh"... sampai akhirnya suatu hari kusampaikan pada iffi, bahwa aku mau beli laptop, tp minta bantuan teman iffi, barang kali ada yang pinter dan ngerti spesifikasi yang aku mau. Iffi kemudian memberikan nama dan nomor handphone orang tersebut. Nizar 08568801078 - 02194024896

Pertama ku telpon dari kantor, suara yang terdengar disana begitu nyaman, lugas, renyah, intinya suaranya bagus deh, setelah pertama kali telpon sejak saat itu pula aku ingin selalu mendengar suaranya.. hari demi hari berlalu, banyak yang kita sharing, mulai dari laptop, pajak,visi misi hidup, dari A sampai Z kita banyak kesamaan, namun saat itu dia mengaku sudah mempunyai pasangan, yang keadaan nya sangat pasif. (diriku sadar, ia sudah ada yang punya)


to be continue

Daneka 20 Minggu

Hai ika nisya,

Bunda sudah menjalani setengah dari seluruh kehamilan. Kehamilan di minggu ke 20 ini adalah saat yang tepat bagi bunda untuk menikmati kehamilan bunda karena selain bunda sudah terbiasa dengan gaya hidup yang lebih sehat bunda juga sudah bisa memulai komunikasi dengan bayi bunda di dalam.

Komunikasi pada bayi yang belum lahir pada dasarnya adalah untuk lebih menjalin hubungan ikatan antara orang tua dan bayi dan belum dapat dipastikan secara ilmiah bahwa bermain bersama
bayi dalam kandungan bunda, akan membuat bayi dalam kandungan akan lebih pintar setelah bayi lahir.
Bayi yang sudah memasuki akhir trisemester ke 2 atau di awal semester ke 3 sudah mulai dapat mendeteksi suara yang ada disekitarnya, terutama suara ayah dan ibunya, karena bayi setiap hari sudah sering mendengar pada saat ayah dan ibunya sedang berbicara. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa dengan memperdengarkan musik terutama musik klasik pada saat bayi masih di dalam kandungan dapat membuat bayi akan lebih tenang ketika sudah lahir dan memang setelah bayi lahir kemudian diperdengarkan musik klasik yang sama tersebut bayi akan lebih tenang.

Hal ini terjadi karena bayi sudah terbiasa mendengarkan musik dengan tempo yang tenang yang selama ini dia sudah kenal dan musik inilah yang membuatnya relaks. Selain memperdengarkan musik memang dianjurkan untuk memulai bercanda dengan bayi yang bunda kandung mungkin akan terlihat aneh tapi hal ini bisa membuat hubungan orang tua dan si kecil terjalin sejak dini.


Pada minggu ke 20 ini perkembangan vital pada bayi sudah hampir selesai, di minggu selanjutnya hanya perkembangan fungsinya menjadi lebih sempurna untuk dipersiapkan melihat dunia. Jantung bayi bunda sudah bekerja semakin baik. Apabila bayi berjenis kelamin perempuan, maka dibulan ini rahim bayi sudah mulai berkembang dan sudah menghasilkan 6 juta sel telur pada indung telurnya (ovarium) tapi jumlah ini akan menurun pada saat bayi dilahirkan menjadi sekitar 1 juta sel telur.


Kaki bayi bunda sudah berkembang baik dan bunda sudah mulai merasakan tendangannya. Indera pendengaran, pengelihatan, indera perasa dan penciuman sudah mulai berkembang.


Berat badan umumnya
300-400 gram dengan tinggi badan 25-26 cm di minggu ke 20.

Semoga anda memdapatkan pelayanan yang bermanfaat dan akan merekomendasikan website ini ke teman-teman anda!

Salam,

infobunda

Yups... thanks berat buat info bunda, yg setiap minggu mengirimkan perkembangan janinku, semakin hari semakin ku penasaran, deg2an, menunggu sang buah hati.

hari minggu lalu, aku mencoba cari CD Audio Vivaldi untuk stimulasi perkembangan otak anak dlm janin, mulai dari gramedia sampai disctarra, tak juga kutemukan, tanya beberapa teman ada yang dapat di Duta suara, next time akan kucari, namun janin ku kan gak bisa nunggu, karna hari demi hari perkembangannya makin pesat, kuputuskan untuk mendownload dari beberapa situs, Alhamdulilah sekitar 5 instrument berhasi ku simpan, semua lagunya sama dengan yang aku lakukan ketika theraphy music di RS.Harapan Kita, jadi my baby sudah senang sekali ketika ku putar lagunya, ia bergerak2, bahkan berkali2 menggerakan tangannya di bawah perut, rupanya ia senang sekali... dan semalam,gerakan nya makin aktif, makin seru ketika aku bersamanya dalam keadaan rileks... I Love U daneka...

Wednesday, February 9, 2011

Kampung Gajah


Untuk para mommies yang berdomisili nggak jauh dari Bandung, pasti sudah familiar dengan beberapa tempat hiburan keluarga yang sekarang banyak berkembang di sekitaran Lembang, Bandung. Salah satunya, Kampung Gajah.
Sebagai warga Jakarta yang sudah mulai bosan mengajak anak ke mall, saya dan suami sesekali memilih ber-weekend di Bandung. Kami sampai di Bandung Jumat sore dan berencana ke Kampung Gajah besok paginya. Ternyata kami kesiangan. Jalan menuju Lembang super-duper macet, dan cuaca saat itu panas terik (jam 11.30 siang). Suami saya akhirnya menyerah di Jalan Setiabudhi setelah 1,5 jam perjalanan, lalu memutar balik ke Bandung. Hari Minggu, kami berangkat dari hotel jam 8.20 pagi menuju Lembang. Beruntung jalanan masih cukup lancar dan kami sampai di Kampung Gajah sekitar jam 9.
Pilihan kami nggak salah! Makaio (anak kami) langsung terpana pada pemandangan pertama yang dia lihat di sana. Beberapa Buggy Car besar yang bisa menampung 2-6 penumpang dewasa, meraung-raung di dekat parkiran depan. Cukup banyak orang berkerumun, mungkin mengantri untuk naik si buggy car. Biaya sewanya Rp 150,000 per 10 atau 20 menit. Mahal ye! :p

Kami lalu turun ke tempat hiburan anak-anak. Ada sebuah playground cukup besar, di mana anak-anak bisa bermain sepeda, becak, jungkat-jungkit, perosotan, ayunan dll. Satu anak harus membayar Rp 30,000 untuk bermain sepuasnya di dalam playground. Pengasuh atau orangtua yang menemani nggak dikenakan biaya. Ada dua track ATV untuk anak-anak, seingat saya. Dan ada dua jenis ATV yang disewakan. Tiket untuk ATV motor seharga Rp 30,000/10 menit (bisa boncengan dengan orang dewasa), sedangkan untuk ATV mobil Rp 40,000/10 menit (bisa dinaiki 2 orang anak). Sistem antrian memakai nomor di tiket dan akan dipanggil oleh petugas, jadi si kecil nggak perlu berdiri berbaris meskipun antrian cukup panjang. Di tengah-tengah kedua area ATV ini ada taman kecil dengan permainan perosotan dan gua-gua buatan.
Untuk hiburan air, ada perahu bebek-bebekan untuk anak-anak dan bumper boat yang bisa dinaiki dua orang dewasa dan satu anak. Tarif naik bumper boat adalah Rp 50,000/boat untuk 10 menit. Ada juga sebuah kereta mini dengan jalur mengelilingi area bumper boat, lengkap diberi pintu lintasan. Biaya naik kereta ini Rp 15,000/orang. But I must warn you, the train goes veeerrry slow. Salah satu hiburan lain yang pasti anak-anak suka, yaitu naik kuda. Harganya 20ribu untuk dua kali putaran. Anak yang lebih besar juga mungkin akan suka ber-flying fox ria.
Lapar? Jangan khawatir. Berbagai jenis makanan, dari jajanan seperti siomay, batagor, sosis bakar, es lilin, ice jelly sampai resto dengan view pegunungan dan lesehan makanan sunda tersedia di sana. Harganya? Yah, nggak terlalu murah tapi masih reasonable. Kalau sudah puas bermain, kita bisa mampir ke area memetik strawberry yang terpisah di dekat parkiran. Hasil petikan dihargai 60ribu/kg.
Overall, Kampung Gajah menawarkan hiburan outdoor yang menarik. Harga permainan anak yang berkisar 20ribu ke atas tergolong cukup mahal, tapi memuaskan. It would’ve been nice if there was a swimming pool as well, though. Tentunya kalau dilengkapi kamar mandi yang memadai, ya. Beberapa pembangunan masih berlangsung di Kampung Gajah. Jadi bisa dipastikan masih akan ada tambahan permainan dan fasilitas umum nantinya.
Satu hal yang kurang oke, dan cukup mengganggu, adalah fasilitas toilet! Untuk area hiburan seluas Kampung Gajah, mestinya disediakan lebih banyak toilet, dengan saluran pembuangan air yang lebih baik. Apalagi hampir semua pengunjung membawa anak kecil. Toilet yang saya masuki di bagian tengah area anak-anak sangat becek, dan saat itu sedang disedot airnya. Lalu dua jam kemudian, toilet itu ditutup untuk dibersihkan. Jadilah kami berputar-putar mencari toilet yang antriannya nggak terlalu panjang. Padahal waktu itu Makaio sudah kebelet pup! Untung saja nggak terlambat. Hehe.
Sekitar 4 jam kami habiskan di Kampung Gajah and Makaio was a happy boy! Saat aku tanya permainan yang paling dia sukai, dia menjawab, “Naik motor.” No surprise. Ketika diajak pulang, dia bertanya, “Ma, kok tempat jalan-jalannya nggak ada dalemnya, sih?” (Indoor). Yah gitu deh. Maklum, anak mall :p
Beberapa tips jika ingin ke Kampung Gajah:
  • Sebisa mungkin hindari pergi saat weekend, atau berangkatlah sepagi mungkin. Kampung Gajah buka jam 8 pagi, kok.
  • Pakai sunblock untuk seluruh keluarga, kalau perlu bawa sekalian.
  • Bawa sunglasses dan topi, termasuk untuk si kecil.
  • Bring cash! There’s no ATM facility in the area. (at least sampai akhir 2010 kemarin)
  • Sering-seringlah mengajak si kecil ke toilet, jangan tunggu sampai kebelet.
*Dikirim oleh Erweniati, ibu dari Makaio (4 tahun). Wah, seru sekali ya ke Kampung Gajah!
Artikel ini di kutip dari mommiesday.blogspot.com
saya posting karena ingin membuat list tempat-tempat wisata, tuk menyenangkan anak kami kelak, amiin
love you very much DANEKA