Monday, November 28, 2011

Renungan Tahun Baru ( Part one )

Tahun 2011 , tinggal menunggu waktu saja akan segera berakhir, tentunya segala perjalanan yang telah kita lewati banyak yang akan kita kenang. Sudahkah kita merenungkan apa yang telah kita capai sejauh ini kawan ?
, Waktu ibarat mata pisau yang sangat tajam bila kita tak pandai menggunakannya akan menjadi sesuatu yang mubazir, pergunakanlah masa mudamu sebelum tuamu, pergunakanlah masa sehatmu dan matimu , pergunakanlah masa kayamu sebelum miskinmu, seakan sering kita dengar moto tersebut, tapi apakah kita secara sadar pernah mengaplikasikanya dalam keseharian kita. Its very sample to say it but its hard to do it, marilah kita sedikit membahasnya dengan bahasa yang mudah. ketika kita berada dalam sebuah time travel ( perjalanan waktu) kita berjalan lurus dengan perubahan ( makanya jangan heran bila kita tidak melihat sebuah perubahan pada sesuatu yang setiap hari kita berkembang bersamanya) tapi bila kita bisa terpisah dengan elemen yang bersangkutan tentunya kita melihat perubahan itu sedang berjalan dengan kecepatan dan waktu yang kita tidak bisa rasakan...

Friday, November 25, 2011

Daneka Goes To Tegal

Daneka, di usianya yang menginjak 4 bulan, banyak sekali jadwalnya (hehehhe, jadwal nenek nya deng), ibu (aku biasa memanggil ibu mertua) ada acara silaturahmi di Tegal, lebih tepatnya di Lebak siu, kota dimana martabak di buat (tapi pas kita disana tidak makan martabak). acara tersebut sebenarnya adalah acara pernikahan anak dari kakaknya ibu, ibu sudah sejak lama berniat datang ke acara tersebut sekalian silaturahmi dan mengenalkan ku pada kampung halamannya. 

Pada hari sabtu pagi kami berangkat ke Tegal dengan menggunakan mobil grand livina, sebenarnya untuk perjalanan jauh lebih baik menggunakan mobil-mobil besar agar tidak terasa letih (livina kategori sedan, sehingga mudah di dahului oleh mobil-mobil besar), ini pertama kalinya suamiku mengendarai mobil jarak jauh, dalam hati aku sungguh bangga, ia bisa melewati ini semua, pulang pergi jakarta-tegal gak pakai ganti supir, hebat!

Sepanjang perjalanan, daneka sangat menikmati perjalanan, dengan melihat kanan kiri pohon-pohon sepanjang mata memandang,tak ada tangisannya, sudah 4 kali ia tidur namun tak jua sampai, pukul 4 sore kami tiba di tegal.

Ketika berada di tegal, daneka benar-benar happy, sampai bapak mertua ku bilang, ini rekor daneka menempuh perjalanan jauh, tenang, tak ada tangisan (kembai lagi aku mengingat efek therapy musik hingga skr kurasakan).

Di tegal, kita makan banyak makanan khas tegal, di antaranya tahu murni (yummy, tahu yg di tempeli aci), soto tegal sedap malam, sate tegal, laktopia. Disana kami juga belajar kebudayaan tegal, cara menikahkan, gaya resepsinya, waww tradisi yang unik.

Minggu malam, pukul 21.00 wib, kami berangkat ke jakarta, alhamdulilah jam tidur daneka tidak terganggu, sepanjang perjalanan ia tidur, hingga adzan subuh. (sejak lahir jam tidurnya selalu sama, tidur setelah magrib, kemudian ketika adzan subuh ia bangun, jadi ayah ibunya tak pernah bergadang). kita tiba di depok pukul 8 pagi, daneka langsung tidur pulas kembali seperti hari-hari biasanya. dan setelah hari itu tidak ada keluhan yang berarti, misal gak bisa tidur, flu, demam. Alhamdulilah daneka bisa melewati perjalanan jauh dengan gembira, Terimakasih Yaa Allah atas nikmat dan Karunia -Mu, amiiinnnnn

Wednesday, November 23, 2011

Mendirikan taman bacaan

Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia yang saat ini menyentuh angka kurang lebih 7 milyar orang, maka bisa dipastikan tingkat persaingan semakin tinggi.

Kekhawatiran kita selaku orang tua adalah wajar ketika membayangkan akan pentingnya peran pendidikan untuk bisa di berikan ketika anak-anak masih kecil, tentunya pendidikian ini menjadi modal penting bagi mereka kelak agar dapat menjadi pribadi yang tangguh, mandiri dan punya daya juang yang tinggi.
Salah satunya PAUD ( Pendididkan anak usia dini) metode paud yang beberapa tahun ini sudah di perkenalkan sebagai terobosan mengatasi kosongnya tingkat pendidikan di usia dini.

Masa kanak-kanak sangatlah singkat , kita dituntut untuk memberikan asupan pendidikan yang proporsional, proses ini yang kadang kita lupa dengan kesibukan .
Banyak orang tua yang keduanya bekerja tidak sempat memberikan perhatian yang cukup untuk anak-anak mereka, kurang perhatian inilah yang membuat sang anak menjadi pribadi yang miskin akan kasih sayang orang tuanya. peranan baby siter diharapkan bisa memenuhi minimnya peranan orang tua, tapi mereka tidak bisa menggantikan kasih sayang yang sebenarnya.

Salah satu solusinya adalah memilih pekerjaan yang mempunyai waktu kerja yang fleksible seperti mendirikan taman bacaan setingkat PAUD.
Sebagai prospek bisnis, mendirikan taman bacaan memang tak semenarik jika dibandingkan bila kita bermain saham bukan ?
Tapi misi yang terkandung didalamnya yaitu dengan mendeliverkan pengetahuan, pendidikan moral, agama dari buku adalah proyek yang maha mulia sehingga capital gain ( baca: keuntungan ) dari bisnis ini  tak terhitung nilainya.

Di lain sisi sebagai operator harian adalah sang istri yang merangkap sebagai principal dan metode pembelajarannya tinggal download dari berbagai sumber di internet , mudah bukan ?
jangan memikirkan profit and lossnya ( baca : untung dan rugi ) terlebih dahulu, tapi ikhtiar dengan niat yang ikhlas insya Allah ganjaran yang didapat akan besar...Amiin