Saturday, February 13, 2010

Otak Kanak - Kanak

        Diantara semua penemuan di laboratium ilmu saraf pada tahun-tahun terakhir ini, mungkin yang paling tak terduga ialah penemuan bahwa kegiatan listrik sel-sel otak justru mengubah struktur fisik otak.

         Selama tahun-tahun pertama, Otak bayi menghasilkan bertrilyun-trilyun sambungan antar neuron yang banyaknya melebihi kebutuhan. Selanjutnya, otak akan memusnahkan sambungan (sinapsis) yang jarang digunakan atau yang tidak pernah di gunakan. Sinapsis yang berlebih mengalami pemangkasan drastic, yang dimulai pada usia 10 tahun. Sesudah ini, yang tinggal adalah otak yang pola emosi dan pola pikirannya unik, dalam arti baik maupun buruk.

          Bila tidak mendapatkan lingkungan yang merangsangnya, otak seorang anak akan menderita. Para peneliti di Baylor College of Medicine, misalnya, menemukan bahawa apabila anak-anak jarang di ajak bermain atau jarang disentuh, perkembangan otaknya 20% atau 30% lebih kecil dari pada ukuran normalnya pada usia itu

        Pengatahuan baru mengenai perkembangan otak ini…ada implikasinya yang mendalam bagi orang tua Hasil penelitian laboraturium itu mungkin semakin menambah kekhawatiran orang tua untuk menyerahkan pengasuhan anak-anak kepada orang lain pada usia sangat muda.

       Ada skala waktu bagi perkembangan otak, dan tahun yang paling penting adalah tahun pertama. Pada usia tiga tahun, anak yang diterlantarkan atau disia-siakan akan membawa cap yang sulit atau bahkan tidak dapat di hapus.Menurut para ahli perkembangan anak, kini sangat dibutuhkan program prasekolah yang bertujuan memperbesar daya otak anak.

       Akan tetapi, penelitian baru ini juga memberikan harapan. Kini makin jelas bahwa program prasekolah yang terencana dengan baik dapat membantu banyak anak mengatasi kekurangan parah akibat lingkungan keluarga.

        Banyak ilmuwan beranggapan bahawa dalam tahap-tahap pertama masa kanak-kanak terdapat sejumlah periode kritis dan sensitive. Pada periode “jendela”ini, Otak memerlukan beberapa masukan untuk menciptakan atau memantapkan struktur-struktur yang akan bertahan lama.

        Lonjakan terbesar perkembangan otak mulai berakhir pada usia kira-kira 10 tahun. Pelajaran apa yang dapat di tarik dari temuan-temuan baru itu?, Antara lain, jelas bahwa bahasa asing sebaiknya di ajarkan di sekolah dasar, atau bahkan di tingkat prasekolah. Bahwa pendidikan perbaikan akan lebih efektif pada usia tiga atau empat tahun daripada sesudah usia sembilan atau 10 tahun.

        Membacakan cerita sambil menyentuh, membelai dan memeluk anak yang mendengarkan dapat merupakan obat yang amat menyenangkan untuk menghilangkan kecenderungan inpersonal pada abad informasi ini baik bagi si anak maupun orang tua sendiri. Hillary R.Clinton

       Kalo orang mau memetik pelajaran satu saja dari banyak penemuan ilmiah yang mengagumkan itu  saya harap pelajaran itu adalah bahwa membacakan buku bagi anak – anak itu mudah  murah dan dapat dilakukan oleh setiap orang tua dari setiap tingkat pendidikan atau status ekonomi. Hillary R.Clinton.

( Dikutip dari majalah Time, Edisi 03 Februari 1997 )



Siapkan Anak Anda Sedini Mungkin….

Pentingnya Pendidikan di rumah Untuk anak Anda

          Tak Seorang pun akan menyangkal bahwa dalam kehidupan seorang anak, Pendidikan dirumah berperan sangat besar dalam pembentukan kepribadiannya, Penelitian-penelitian terakhir di bidang pendidikan anak menunjukkan data bahwa masa-masa kritis dalam pembentukan kecerdasan seorang anak adalah masa-masa usia balita. Pada usia tersebut, kebanyakan dari anak kita menghabiskan waktunya sebanyak 93% dirumah. Adalah suatu kesia-siaan apabila kita mengabaikan waktu tersebut hanya dengan membiarkan anak bermain-main, menonton TV tanpa suatu arahan pendidikan yang jelas.
          
          Sebagai orang tua tentu kita menginginkan yang terbaik bagi anak kita. Pertanyaaan terpenting adalah APA YANG DAPAT ORANG TUA LAKUKAN SEDINI MUNGKIN UNTUK MERAIH SESUATU YANG TERBAIK BAGI ANAK-ANAKNYA?
         
          Di era modern sekarang ini, ketika waktu kebersamaan orang tua berkurang karena tuntutan kesibukan, jawaban pertanyaan di atas tentu bukan hanya dengan membelikan seperangkat mainan mewah, yang akan usang pada suatu saat, atau membelikan program games di TV yang akan membuat anak anda lupa waktu. Sebaliknya, anda dapat memberikan suatu program pendidikan dirumah yang akan meningkatkan kualitas penggunaan waktu kebersamaan orang tua dengan anaknya.

         Dalam usaha tersebut, PT.Tigaraksa Satria-Book Division akan membantu anda dalam memberikan program pendidikan dirumah yang terbaik bagi anak untuk pengembangan kecerdasannya.

         Sejak Tahun 1973, perusahaan Publik PT.Tigaraksa Satria dengan Book Division-nya melalui system Direct Selling, dalam memantapkan keberadaannya berpedoman pada suatu Visi “Sebagai Pelopor dalam Penyedia Program Pendidikan Terbaik Bagi Keluarga Indonesia”, serta Misi “Melalui Kerja Keras, Dedikasi dan Pelayanan, Kami Bertekad Memberikan Kesempatan Untuk Mengubah Kehidupan MAndiri Menjadi Lebih Baik”.

         Dalam Mewujudkan Visi dan Misi tersebut, PT. TIgaraksa Satria – Book Division bekerja sama dengan TIME LIFE dan WORLD BOOK INT’L sebagai produsen program-program pendidikan terbaik di dunia.

PROGRAM PENGEMBANGAN KECERDASAN ANAK

GRAHA CODEFIN (ex. GEDUNG TIRA)

Lt. 1, JL.HR.RASUNA SAID KAv B3, Jakarta 12920
Ph. 021-525 3185, fax 021- 5253465
Ikka mobile +6281808384646 , Phone  021-92243015

Siapkan Anak Anda Sedini Mungkin….

Pentingnya Pendidikan di rumah Untuk anak Anda

         Tak Seorang pun akan menyangkal bahwa dalam kehidupan seorang anak, Pendidikan dirumah berperan sangat besar dalam pembentukan kepribadiannya, Penelitian-penelitian terakhir di bidang pendidikan anak menunjukkan data bahwa masa-masa kritis dalam pembentukan kecerdasan seorang anak adalah masa-masa usia balita. Pada usia tersebut, kebanyakan dari anak kita menghabiskan waktunya sebanyak 93% dirumah. Adalah suatu kesia-siaan apabila kita mengabaikan waktu tersebut hanya dengan membiarkan anak bermain-main, menonton TV tanpa suatu arahan pendidikan yang jelas.

          Sebagai orang tua tentu kita menginginkan yang terbaik bagi anak kita. Pertanyaaan terpenting adalah APA YANG DAPAT ORANG TUA LAKUKAN SEDINI MUNGKIN UNTUK MERAIH SESUATU YANG TERBAIK BAGI ANAK-ANAKNYA?

          Di era modern sekarang ini, ketika waktu kebersamaan orang tua berkurang karena tuntutan kesibukan, jawaban pertanyaan di atas tentu bukan hanya dengan membelikan seperangkat mainan mewah, yang akan usang pada suatu saat, atau membelikan program games di TV yang akan membuat anak anda lupa waktu. Sebaliknya, anda dapat memberikan suatu program pendidikan dirumah yang akan meningkatkan kualitas penggunaan waktu kebersamaan orang tua dengan anaknya.

          Dalam usaha tersebut, PT.Tigaraksa Satria-Book Division akan membantu anda dalam memberikan program pendidikan dirumah yang terbaik bagi anak untuk pengembangan kecerdasannya.

         Sejak Tahun 1973, perusahaan Publik PT.Tigaraksa Satria dengan Book Division-nya melalui system Direct Selling, dalam memantapkan keberadaannya berpedoman pada suatu Visi “Sebagai Pelopor dalam Penyedia Program Pendidikan Terbaik Bagi Keluarga Indonesia, serta Misi “Melalui Kerja Keras, Dedikasi dan Pelayanan, Kami Bertekad Memberikan Kesempatan Untuk Mengubah Kehidupan MAndiri Menjadi Lebih Baik”.

         Dalam Mewujudkan Visi dan Misi tersebut, PT. TIgaraksa Satria – Book Division bekerja sama dengan TIME LIFE dan WORLD BOOK INT’L sebagai produsen program-program pendidikan terbaik di dunia.

Dari Lingkungan Hidupnya ...Anak-Anak Belajar

Jika anak banyak di cela,
      Ia akan terbiasa menyalahkan
Jika anak banyak dimusuhi,
       Ia akan terbiasa menentang
Jika anak di Hantui ketakutan,
       Ia akan terbiasa merasa cemas
Jika anak banyak di kasihani,
       Ia akan meratapi nasibnya
Jika anak di kelilingi olok-olok,
       Ia akan terbiasa menjadi pemalu
Jika anak dikitari rasa iri,
       Ia akan terbiasa merasa bersalah
Jika anak serba dimengerti,
       Ia akan terbiasa menjadi penyabar
Jika anak di beri dorongan,
       Ia akan terbiasa percaya diri
Jika anak banyak di puji,
       Ia akan terbiasa menghargai
Jika anak di terima oleh lingkungannya,
       Ia akan terbiasa menyayangi
Jika anak tidak banyak dipersalahkan,
       Ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri
Jika anak mendapatkan pengakuan dari kiri-kanan,
       Ia akan terbiasa menetapkan arah langkahnya
Jika anak di perlakukan dengan jujur,
       Ia akan terbiasa melihat kebenaran
Jika anak ditimang tanpa berat sebelah,
       Ia akan terbiasa melihat keadilan
Jika anak mengenyam rasa aman,
      Ia akan terbiasa mengandalkan diri
          Dan mempercayai orang sekitarnya
Jika anak di kerumuni keramahan,
      Ia akan terbiasa berpendirian :
               “Sungguh indah dunia ini!”
……….Bagaimanakah anak Anda?

(Dorothy Low Nolte, Childern Learn What They Live With)

Wednesday, February 10, 2010

Saturday, February 6, 2010

Mengajarkan Matematika pada Bayi

Mengajarkan MATEMATIKA pada Bayi

Cara terbaik adalah memberdayakan mereka dengan membiarkan mereka berinteraksi dengan fakta-fakta yang akan menggiring mereka untuk mengobservasi dan mengeksplorasi.

Ups, tidak perlu mengucek-ngucek kelopak mata Anda sehat dan tidak salah membaca judul diatas. Dan yakinlah bahwa tulisan ini tidak main – main untuk menantang anda mulai mengajarkan buah hati matematika sekarang. Meski ia masih serupa boneka hidup yang menggemaskan. Karena ternyata setiap bayi dilahirkan Jenius! Termasuk bayi lucu anda.
Dulu orang beranggapan bahwa otak bayi layaknya kertas kosong yang menungguu diisi oleh lingkungan. Namun ternyata sebaliknya, Tuhan telah melengkapi otak mereka dengan kemampuan untuk mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapi. Otak kecil mereka mampu untuk melakukan observasi dan eksplorasi. Hal ini dinyatakan dengan tegas oleh Alison Gopnik, pakar psikologi kognitif dari university of California, Barkeley Amerika Serikat. Sebagai konsekuensinya, Gopnik yakin bahwa kita dapat mengajarkan bayi kita lebih awal dari apa yang kita pahami selama ini. Keyakinan bahwa bayi tidak mampu memahami konsep yang abstrak, logika dan hubungan sebab akibat adalah salah.

Sumber :
How to teach Your baby math, Glenn Doman & Janet Doman, Institutes for Achievement of Human Potential, 2005
Natural Genius, Arthur Fisher, popular science. New York: Jan 2000. Vol 256, Iss: Hal 68

Friday, February 5, 2010

Thursday, February 4, 2010

Mengajar Bayi Anda Membaca (Metode Glenn Doman)



Membaca merupakan salah satu fungsi tertinggi otak manusia dari semua makhluk hidup di dunia ini, cuma manusia yang dapat membaca. Membaca merupakan fungsi yang paling penting dalam hidup dan dapat dikatakan bahwa semua proses belajar didasarkan pada kemampuan membaca. Anak-anak dapat membaca sebuah kata ketika usia mereka satu tahun, sebuah kalimat ketika berusia dua tahun, dan sebuah buku ketika berusia tiga tahun dan mereka menyukainya.

Tahun 1961 satu tim ahli dunia yang terdiri atas, dokter, spesialis membaca, ahli bedah otak dan psikolog mengadakan penelitian "Bagaimana otak anak-anak berkembang?". Hal ini kemudian berkembang menjadi satu informasi yang mengejutkan mengenai bagaimana anak-anak belajar, apa yang dipelajari anak-anak, dan apa yang bisa dipelajari anak-anak.

Hasil penelitian juga mendapatkan, ternyata anak yang cedera otak-pun dapat membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau lebih muda lagi. Jelaslah bahwa ada sesuatu yang salah pada apa yang sedang terjadi, pada anak-anak sehat, jika di usia ini belum bisa membaca.

Penelitian tentang Otak Anak
Bagi otak tidak ada bedanya apakah dia 'melihat' atau 'mendengar' sesuatu. Otak dapat mengerti keduanya dengan baik. Yang dibutuhkan adalah suara itu cukup kuat dan cukup jelas untuk didengar telinga, dan perkataan itu cukup besar dan cukup jelas untuk dilihat mata sehingga otak dapat menafsirkan. Kalau telinga menerima rangsang suara, baik sepatah kata atau pesan lisan, maka pesan pendengaran ini diuraikan menjadi serentetan impuls-impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang bisa melihat untuk disusun dan diartikan menjadi kata-kata yang dapat dipahami.

Begitu pula kalau mata melihat sebuah kata atau pesan tertulis. Pesan visual ini diuraikan menjadi serentetan impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang tidak dapat melihat, untuk disusun kembali dan dipahami. Baik jalur penglihatan maupun jalur pendengaran sama-sama menuju ke otak dimana kedua pesan ditafsirkan otak dengan proses yang sama.

Dua faktor yang sangat penting dalam mengajar anak:
1. Sikap dan pendekatan orang tua
Syarat terpenting adalah, bahwa diantara orang tua dan anak harus ada pendekatan yang menyenangkan, karena belajar membaca merupakan permainan yang bagus sekali.

Belajar adalah:
- Hadiah, bukan hukuman
- Permainan yang paling menggairahkan, bukan bekerja
- Bersenang-senang, bukan bersusah payah
- Suatu kehormatan, bukan kehinaan

2. Membatasi waktu untuk melakukan permainan ini sehingga betul-betul singkat. Hentikan permainan ini sebelum anak itu sendiri ingin menghentikannya.

Bahan yang sesuai:
a. bahan-bahan dibuat dari kertas putih yang agak kaku (karton poster)
b. kata-kata yang dipakai ditulis dengan spidol besar
c. tulisannya harus rapi dan jelas, model hurufnya sederhana dan konsisten

Tahap-tahap mengajar:
TAHAP PERTAMA : (perbedaan penglihatan)
Mengajarkan anak anda membaca dimulai menggunakan hanya lima belas kata saja. Jika anak anda sudah mempelajari 15 kata ini, dia sudah siap untuk melangkah ke perbendaharaan kata-kata lain.

1. Ukuran karton : tinggi 15 cm, panjang 60 cm
2. Ukuran huruf, tinggi 12,5 cm dan lebar 10 cm, serta setiap huruf berjarak kira-kira 1,25 cm
3. Huruf berwarna merah
4. Gunakan huruf kecil (bukan huruf kapital)
5. Buatlah hanya 15 kata, misal : IBU (UMMI/MAMA/BUNDA), BAPAK (ABI/PAPA/AYAH)
6. Ke-15 kata-kata pertama harus terdiri dari kata-kata yang paling dikenal dan paling dekat dengan lingkungannya yaitu nama-nama anggota keluarga, binatang peliharaan, makanan kesukaan, atau sesuatu yang dianggap penting untuk diketahui oleh sang anak.

Hari Pertama
Gunakan tempat bagian rumah yang paling sedikit terdapat benda-benda yang dapat mengalihkan perhatian, baik pendengarannya maupun penglihatannya. Misalnya, jangan ada radio yang dibunyikan.
1. Tunjukkan kartu bertuliskan IBU/AYAH atau yang lainnya
2. Jangan sampai ia dapat menjangkaunya
3. Katakan dengan jelas 'ini bacaannya IBU/AYAH'
4. Jangan jelaskan apa-apa
5. Biarkan dia melihatnya tidak lebih dari 1 detik
6. Tunjukkan 4 kartu lainnya dengan cara yang sama
7. Jangan meminta anak mengulang apa yang anda ucapkan
8. Setelah kata ke-5, peluk, cium dengan hangat dan tunjukkan kasih sayang dengan cara yang menyolok
9. Ulangi 3 kali dengan jarak paling sedikit 1,5 jam

Hari Kedua
1. Ulangi pelajaran dasar hari pertama 3 kali
2. Tambahkan lima kata baru yang harus diperlihatkan 3 kali sepanjang hari kedua. Jadi ada 6 pelajaran
3. Jangan lupa menunjukkan rasa bangga anda
4. Jangan lakukan test, belum waktunya !

Hari Ketiga
1. Lakukan seperti hari ke-2
2. Tambahkan lima kata baru seperti hari kedua sehingga menjadi 9 pelajaran

Hari keempat, kelima, keenam ulangi seperti hari ketiga tanpa menambah kata-kata baru.

Hari Ketujuh
Beri kesempatan pada anak untuk memperlihatkan kemajuannya:
1. Pilih kata kesukaannya
2. Tunjukkan kepadanya dan ucapkan denga jelas 'ini apa?'
3. Hitung dalam hati sampai sepuluh, Jika anak anda mengucapkan, pastikan anda gembira dan tunjukkan kegembiraan anda Jika anak anda tidak memberikan jawaban atau salah, katakan dengan gembira apa bunyi kata itu dan teruskan pelajarannya.

Ancaman
Kebosanan adalah satu-satunya ancaman. Jangan sampai anak menjadi bosan. "Mengajarnya terlalu lambat akan lebih cepat membuatnya bosan daripada mengajarnya terlalu cepat"

Pada tahap pertama ini, dua hal luar biasa telah anda lakukan:
1. Dia sudah melatih indera penglihatan, dan yang lebih penting: dia telah melatih otaknya cukup baik untuk dapat membedakan bentuk tulisan yang satu dengan yang lainnya.
2. Dia sudah menguasai salah satu bentuk abstraksi yang paling luar biasa dalam hidupnya: dia dapat membaca kata-kata. Hanya ada satu lagi abstraksi besar harus dikuasainya, yaitu huruf-huruf dalam abjad.

TAHAP KEDUA : (kata-kata diri)
Kita mulai mengajarkan anak membaca dengan menggunakan kata-kata 'diri' karena anak memang mula-mula mempelajari badannya sendiri.
1. Ukuran karton 12,5 tinggi dan 60 cm panjang
2. Ukuran huruf 10 cm tinggi dan 7,5 cm lebar dengan jarak 1 cm
3. Huruf dan warna seperti tahap pertama
4. Buat 20 kata-kata tentang dirinya, misalnya: tangan kaki gigi jari kuku lutut mata perut
lidah pipi kuping dagu dada leher paha siku hidung jempol rambut bibir
5. Dari 3 kelompok kata masing-masing 5 kata di tahap awal, ambil masing-masing 1 kata lama dan tambahkan dengan 1 kata baru di tahap kedua
6. Dari 20 kata baru pada tahap kedua, ambil 10 kata dan jadikan 2 kelompok kata masing-masing 5 kata

7. Jadi sekarang anda memiliki:
- 3 kelompok kata dari tahap pertama yang sudah ditambah kata-kata baru
- 2 kelompok kata baru dari tahap kedua
- total 5 kelompok kata = 25 kata
8. Lakukan seperti tahap pertama
9. Setelah 5 hari ganti 1 kata dari masing-masing kelompok dengan kata baru, sehingga anak mempelajari 5 kata baru.
10. Setelah itu setiap hari ganti 1 kata lama dari masing-masing kelompok data dengan 1 kata baru. Dengan demikian setiap hari anak belajar 5 kata baru masing-masing satu dalam setiap
kelompok kata, dan 5 kata lama diambil setiap harinya.

TIPS:
1. Usahakan jangan ada 2 kata yang dimulai dengan yang sama secara berurutan, misalnya 'lidah' dengan 'lutut'
2. Anak-anak usia 6 bulan sudah bisa diajarkan. Lakukan dengan cara yang persis sama kalau anda mengajarnya berbicara
3. Ingat, membaca bukan berbicara
4. Usaha mengajar bayi membaca dapat membaca dapat mempercepat berbicara dan memperluas perbendaharaan kata.

TAHAP KETIGA : (kata-kata 'rumah')
Sampai tahap ini, baik orang tua maupun anak harus melakukan permainan membaca ini dengan kesenangan dan minat besar. Ingatlah bahwa anda sedang menanamkan cinta belajar dalam diri anak anda, dan kecintaan ini akan berkembang terus sepanjang hidupnya. Lakukan permainan ini dengan gembira dan penuh semangat.
1. Ukuran karton 7,5 cm tinggi dan 30 cm panjang
2. Ukuran huruf 5 cm tinggi dan 3,5 cm lebar dengan jarak lebih dekat
3. Huruf dan warna seperti tahap tahap kedua
4. Terdiri dari nama-nama benda di sekeliling anak serta lebih dari 2
suku kata, misalnya: kursi, meja, dinding, lampu, pintu, tangga,
jendela, dll
5. Gunakan cara pada tahap kedua dengan setiap hari menambah
5 kata baru dari tahap ke tiga
6. Setelah kata benda, masukkan kata milik, misalnya: piring, gelas,
topi, baju, jeruk, celana,sepatu, dll.
7. Setelah itu masukkan kata perbuatan, misalnya: duduk,
berdiri, tertawa, melompat, membaca, dll
8. Pada tahap kata perbuatan , agar lebih menarik, sambil
menunjukkan kata tersebut, anda praktekkan sambil katakana 'Ibu
melompat', 'kakak melompat', dsb

TAHAP KEEMPAT :
1. Ukuran kartu 4 cm tinggi dan 20 cm panjang
2. Ukuran huruf 5 cm
3. Huruf kecil, warna hitam
4. Tunjukkan kata demi kata seperti tahap sebelumnya lalu gabungkan misalnya
'ini' dan kata 'bola' menjadi 'ini bola'.
5. Lakukan beberapa kata beberapa kali setiap hari.

TAHAP KELIMA : (susunan kata dalam kalimat)
1. Pilihkan buku sederhana dengan syarat :
Perbendaharaan kata tidak lebih dari 150 kata Jumlah kata dalam 1 halaman tidak lebih dari 15-20 kata
Tinggi huruf tidak kurang dari 5 mm
Sedapat mungkin teks dan gambar terpisah.
Carilah yang mendekati persyaratan tersebut

2. Salinlah kata-kata yang ada setiap halaman tersebut ke dalam satu kartu kira-kira ukuran 1 kertas A4. Huruf hitam, ukuran tinggi huruf 2,5 cm. Jumlah kartu 'susunan kata-kata' sama dengan jumlah halaman buku. Ukuran kartu harus sama walaupun jumlah kata tidak sama. Sekarang anda sudah mempunyai kartu-kartu dengan kata-kata yang ada dalam setiap halaman buku yang akan dibaca anak. Lubangi sisi kartu-kartu untuk dijilid menjadi sebuah buku yang isinya sama namun ukurannya lebih besar.

3. Bacakan kartu demi kartu pelan-pelan, sehingga anak belajar kalimat demi kalimat.
4. Bacakan dengan ekspresi sesuai dengan kalimat bacaan.
5. Lakukan secara rutin, minimal 5 kartu sebanyak 3 kali selama 5 hari.
6. Ketika membaca kartu pada hari lainnya, kartu yang lama sebaiknya diulang. Setelah selesai kartu-kartu dibaca, simpanlah beurutan di dalam sebuah map atau dibinding deperti buku.
7. Pada saat selesai 1 buku, berilah ijazah yg ditandatangani ibu, yg menyatakan bahwa pada hari ini, tanggal ini, pada usia anak sekian, telah selesai dibaca buku ini.

TAHAP KEENAM : (susunan kata dalam kalimat)
Pada tahap ini, anak sudah siap membaca buku yg sebenarnya, karena dia sudah 2 kali melakukan hal itu. Perbedaan ukuran huruf dari 5 cm (Tahap 4), 2,5 cm (Tahap 5) dan 5 mm (Tahap 6 ini) adalah sangat berarti khususnya bagi anak yang masih sangat muda, karena itu juga berarti anda membantu mendewasakan dan memperbaiki indera penglihatannya.

Kunci Keberhasilan
1. Jangan membosankan anak
2. Jangan memaksa anak
3. Jangan tegang
4. Jangan mengajarkan abjad terlebih dahulu
5. Bergembiralah
6. Ciptakan cara baru
7. Jawablah semua pertanyaan anak
8. Berilah buku bacaan yang bermutu

Penutup
Pada dasarnya anak memiliki kemampuan yang luar biasa, khususnya pada usia yg semakin kecil. Hanya diperlukan perhatian, kemauan,ketekunan serta yang utama kasih sayang orangtua untuk membuatnya mampu mengeluarkan potensinya yg luar biasa tsb.


Keinginan orangtua pada umumnya adalah :
1. Menginginkan anak mereka bahagia di dalam hidupnya dengan
menjadikan anak mereka tangguh dan siap bersaing.
2. Untuk itu dibutuhkan anak yg cerdas baik rasional maupun
emosional serta rasa ingin tahu yang besar.
3. Anak dapat diketahui rasa ingin tahunya yang besar dari banyaknya
pertanyaan yg diajukannya.
4. Untuk memuaskan rasa ingin tahunya, anak harus dibimbing supaya
suka membaca.
5. Agar anak suka membaca, dibutuhkan kemampuan membaca dan sarana
untuk membaca yang tidak lepas dari buku.

Jadi, dengan buku yg merupakan "JENDELA ILMU", anak akan mampu membuka cakrawala kehidupan masa depannya dengan keceriaan.

"Selamat berkarya untuk anak-anak tercinta !"

Sumber: Buku "Mengajar Bayi Membaca" - Glenn Doman