Tanggal 5 juli ini, daneka genap 40 minggu. akan tetapi tanggal 2-3 juli penuh dengan acara resepsi pernikahan, terlebih sahabat dekat ku menikah, yang sudah sekian lama kami doakan agar beliau menikah. berat rasanya jika tidak menyaksikan langsung. di detik-detik kelahiran daneka, aku dan suami masih sempat-sempatnya datang ke beberapa resepsi pernikahan, padahal janin sudah cukup berat dan di wajibkan diet. saat ini berat daneka 3.460 gram. berat badanku sdh naik 20 kg.
Abrar Wedding
*masih sempat jalan-jalan, padahal udah tanggal mainnya, di mobil sudah sedia perlengkapan melahirkan, jika urgent langsung mampir ke RS terdekat.
Sudah 40 minggu, belum ada tanda-tanda. hanya malam saja sakit perut, gak bisa tidur, perut makin besar. tiap jam 2 malam bangun, keringat berlebih. Tanggal & juli kita periksa ke dokter Nandono, kali ini ke dokter dekat rumah, di RSIA Aqidah, RS yang pernah memvonis akuplacenta previa, namun kali ini bukan doktr yang sama. kami pakai dokter yang biasa praktek di RS besar dan sudah pengalaman. dokter nandono ini praktek di RS mutiara bunda dan IMC bintaro. dan usianya sudah 52 tahun, namuntak terlihat tua, kita melihatnya sebagai dokter koboi (dokternya kalau ke RS naik motor ninja, suatu pemandangan yang unik untuk seorang dokter).
Beliau bilang : ini usia janin sudah penuh, 40 minggu, kepala sduah di bawah namun belum masuk panggul, jd masih goyang (gerak), ini pak coba di pegang (suami ku di minta pegang bagian bawah perut di bimbing oleh dokter nandono, untuk membuktikan yg di sampaikannya itu tdk bohong), solusi saya sebaiknya langsung operasi (c-section), kalau bisa sabtu malam atau senin pagi. (sekarang hari jumat, sepertinya terlalu mendesak dan menyiapkan mental gak cukup jika besok harus ke ruang operasi). Pulang dari RS, hati ku hancur lebur, pupus sudah harapan melahirkan normal, namun masih ada rasa optimis untuk melahirkan secara normal di 3 hari kedepan, mungkin saja Allah berkehendak lain, dan ada mukjizat.
Sabtu dan minggu kami jalan pagi, di hari minggu sudah benar2 final, apapun yang ku lalukan demi daneka, rasa sakit sudah tak terpikirkan lagi, yang ada di otak hanya rasa "PENASARAN".
sampai ketika berjalanpun kaki ku kena ranting (sedikit lecet dan berdarah), naik turun bukit kecil, merasa ada perubahan di perut. namun mules gak kunjung datang. ibu (mertua) bilang, kalo belum masuk panggul gak akan mules. pun di induksi belum tentu berhasil, bisa jadi solusi terakhir harus caesar.
Hari minggu ini kami berunding untuk melahirkan dimana, dengan dokter siapa, penting bagi ku,karena menyangkut keselamatan kami. sambil menyiapkan mental, kesehatan, ketenangan, rileks, pasrah, ikhlas, berfikir cerdas, dan alhamdulilah suamiku memberikan support 100%, tidak panik, dan ibu mertua yang juga bidan, membantu memberi motivasi, dan kabarnya akan menemani ku operasi.
No comments:
Post a Comment